BATUAN BEKU
Magma dapat mendingin dan membeku di bawah atau di atas permukaan bumi.
Bila membeku di bawah permukaan bumi, terbentuklah batuan yang
dinamakan batuan beku dalam atau disebut juga batuan beku intrusive
(sering juga dikatakan sebagai batuan beku plutonik). Sedangkan, bila magma dapat mencapai permukaan bumi kemudian membeku, terbentuklah batuan beku luar atau batuan beku ekstrusif.
BATUAN BEKU DALAM
Magma yang membeku di bawah permukaan bumi, pendinginannya sangat
lambat (dapat mencapai jutaan tahun), memungkinkan tumbuhnya
kristal-kristal yang besar dan sempurna bentuknya, menjadi tubuh batuan
beku intrusive. Tubuh batuan beku dalam mempunyai bentuk dan ukuran
yang beragam, tergantung pada kondisi magma dan batuan di sekitarnya.
Magma dapat menyusup pada batuan di sekitarnya atau menerobos melalui
rekahan-rekahan pada batuan di sekelilingnya.
Bentuk-bentuk batuan beku yang memotong struktur batuan di sekitarnya
disebut diskordan, termasuk di dalamnya adalah batholit, stok, dyke,
dan jenjang volkanik.
* Batholit, merupakan tubuh batuan beku dalam yang paling besar
dimensinya. Bentuknya tidak beraturan, memotong lapisan-lapisan batuan
yang diterobosnya. Kebanyakan batolit merupakan kumpulan massa dari
sejumlah tubuh-tubuh intrusi yang berkomposisi agak berbeda. Perbedaan
ini mencerminkan bervariasinya magma pembentuk batholit. Beberapa
batholit mencapai lebih dari 1000 km panjangnya dan 250 km lebarnya.
Dari penelitian geofisika dan penelitian singkapan di lapangan
didapatkan bahwa tebal batholit antara 20-30 km. Batholite tidak
terbentuk oleh magma yang menyusup dalam rekahan, karena tidak ada
rekahan yang sebesar dimensi batolit. Karena besarnya, batholit dapat
mendorong batuan yang di1atasnya. Meskipun batuan yang diterobos dapat
tertekan ke atas oleh magma yang bergerak ke atas secara perlahan,
tentunya ada proses lain yang bekerja. Magma yang naik melepaskan
fragmen-fragmen batuan yang menutupinya. Proses ini dinamakan stopping.
Blok-blok hasil stopping lebih padat dibandingkna magma yang naik,
sehingga mengendap.
* Stock, seperti batolit, bentuknya tidak beraturan dan dimensinya
lebih kecil dibandingkan dengan batholit, tidak lebih dari 10 km. Stock
merupakan penyerta suatu tubuh batholit atau bagian atas batholit.
* Dyke, disebut juga gang, merupakan salah satu badan intrusi yang
dibandingkan dengan batholit, berdimensi kecil. Bentuknya tabular,
sebagai lembaran yang kedua sisinya sejajar, memotong struktur
(perlapisan) batuan yang diterobosnya.
* Jenjang Volkanik, adalah pipa gunung api di bawah kawah yang
mengalirkan magma ke kepundan. Kemudaia setelah batuan yang menutupi di
sekitarnya tererosi, maka batuan beku yang bentuknya kurang lebih
silindris dan menonjol dari topografi disekitarnya.
Bentuk-bentuk yang sejajar dengan struktur batuan di sekitarnya disebut
konkordan diantaranya adalah sill, lakolit dan lopolit.
* Sill, adalah intrusi batuan beku yang konkordan atau sejajar terhadap
perlapisan batuan yang diterobosnya. Berbentuk tabular dan
sisi-sisinya sejajar.
* Lakolit, sejenis dengan sill. Yang membedakan adalah bentuk bagian
atasnya, batuan yang diterobosnya melengkung atau cembung ke atas,
membentuk kubah landai. Sedangkan, bagian bawahnya mirip dengan Sill.
Akibat proses-proses geologi, baik oleh gaya endogen, maupun gaya
eksogen, batuan beku dapt tersingka di permukaan.
* Lopolit, bentuknya mirip dengan lakolit hanya saja bagian atas dan bawahnya cekung ke atas.
Batuan beku dalam selain mempunyai berbagai bentuk tubuh intrusi, juga
terdapat jenis batuan berbeda, berdasarkan pada komposisi mineral
pembentuknya. Batuan-batuan beku luar secara tekstur digolongkan ke
dalam kelompok batuan beku fanerik.
BATUAN BEKU LUAR
Magma yang mencapai permukaan bumi, keluar melalui rekahan atau lubang
kepundan gunung api sebagai erupsi, mendingin dengan cepat dan membeku
menjadi batuan ekstrusif. Keluarnya magma di permukaan bumi melalui
rekahan disebut sebagai fissure eruption. Pada umumnya magma basaltis
yang viskositasnya rendah dapat mengalir di sekitar rekahannya, menjadi
hamparan lava basalt yang disebut plateau basalt. Erupsi yang keluar
melalui lubang kepundan gunung api dinamakan erupsi sentral.
Apabila magma membeku di bawah permukaan air terbentuklah lava bantal
(pillow lava), dinamakan demikian karena pembentukannya di bawah
tekanan air.
Dalam klasifikasi batuan beku batuan beku luar terklasifikasi ke dalam kelompok batuan beku afanitik.
KLASIFIKASI BATUAN BEKU
Pengelompokan atau klasifikasi batuan beku secara sederhana didasarkan
atas tekstur dan komposisi mineralnya. Keragaman tekstur batuan beku
diakibatkan oleh sejarah pendinginan magma, sedangkan komposisi mineral
bergantung pada kandungan unsure kimia magma induk dan lingkungan
krsitalisasinya.
Tekstur Batuan Beku
Beberapa tekstur batuan beku yang umum adalah:
1. Gelas (Glassy), tidak berbutir atau tidak memiliki Kristal (amorf)
2. Afanitik (fine grained texture), bebrutir sangat halus à hanya dapat dilihat dengan mikroskop
3. Fanerik (coarse grained texture), berbutir cukup besar sehingga
komponen mineral pembentuknya dapat dibedakan secara megaskopis.
4. Porfiritik, merupakan tekstur yang khusus di mana terdapat campuran
antara butiran-butian kasar di dalam massa dengan butiran-butiran yang
lebih halus. Butiran besar yang bentuknya relative sempurna disebut
Fenokrist sedangkan butiran halus di sekitar fenokrist disebut
massadasar.