Senin, 17 September 2012

Mining News

Kuartal I, Tiga Lapangan Gas Mulai Beroperasi

"Kita berharap proyek-proyek ini dapat memberikan tambahan pasokan gas 

VIVAnews - Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BPMIGAS) menyampaikan bahwa sebanyak tiga lapangan gas telah mulai berpoduksi pada kuartal pertama 2012. Tiga lapangan tersebut memiliki total potensi produksi sebesar 130 juta kaki kubik per hari (MMSCFD). 
Ketiga lapangan tersebut adalah Lapangan APN E&F di Blok Offshore Northwest Java (ONWJ) dengan operator Pertamina Hulu Energi (PHE) ONWJ; Lapangan Wortel di Blok Sampang dengan operator Santos (Sampang) Ltd; dan Lapangan Tembang Subsea di Blok B dengan operator ConocoPhillips Indonesia.

“Lapangan-lapangan gas ini sudah mulai onstream di kuartal pertama tahun 2012. Kita berharap proyek-proyek ini dapat memberikan tambahan pasokan gas untuk domestik,” ujar Kepala Divisi Humas, Sekuriti dan Formalitas BPMIGAS Gde Pradnyana di Jakarta, Minggu, 20 Mei 2012.

Lapangan APN E&F dan Lapangan Tembang Subsea masing-masing memiliki potensi produksi sebesar 50 MMSCFD dan 40 MMSCFD. Adapun potensi produksi Lapangan Wortel ditargetkan mencapai 40 MMSCFD untuk gas, 500 barel per hari (BPD) untuk minyak, dan 250 BPD untuk kondensat.

Di luar tiga lapangan gas tersebut, proyek hulu migas lain yang rampung di kuartal pertama 2012 adalah pemasangan pipa penyalur minyak (transfer line) dari Lapangan Tampi, Blok Merangin Dua, di Musi Rawas, Sumatera Selatan.
Lapangan yang dioperasikan oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Sele Raya Merangin Dua ini sebenarnya sudah mulai berproduksi di tahun 2010. Namun, selama ini minyak dari Lapangan tersebut diangkut ke pelabuhan terdekat dengan menggunakan truk dan terbatasnya fasilitas jalan membuat pengangkutan sering mengalami kendala.

Selesainya pemasangan pipa ini diharapkan dapat menaikkan produksi minyak dari lapangan tersebut dari sekitar 1.300 BPD menjadi 1.900 BPD.

Education oil



ENHANCED OIL RECOVERY

EOR merupakan teknik lanjutan untuk mengangkat minyak jika berbagai teknik dasar sudah dilakukan tetapi hasilnya tidak seperti yang diharapkan atau tidak ekonomis. Ada tiga macam teknik EOR yang umum:
1. Teknik termal: menginjeksikan fluida bertemperatur tinggi ke dalam formasi untuk menurunkan viskositas minyak sehingga mudah mengalir. Dengan  menginjeksikan fluida tersebut, juga diharapkan tekanan reservoir akan naik dan minyak akan terdorong ke arah sumur produksi. Merupakan teknik EOR yang paling popular. Seringnya menggunakan air panas (water injection) atau uap air (steam injection).
2. Teknik chemical: menginjeksikan bahan kimia berupa surfactant atau bahan polimer untuk mengubah properti fisika dari minyak ataupun fluida yang dipindahkan. Hasilnya, minyak dapat lebih mudah mengalir.
3. Proses miscible: menginjeksikan fluida pendorong yang akan bercampur dengan minyak untuk lalu diproduksi. Fluida yang digunakan misalnya larutan hidrokarbon, gas hidrokarbon, CO2 ataupun gas nitrogen.

News Mining

MIGAS

EOR Sumbang 40% Produksi Minyak Nasional

JAKARTA – Kegiatan enhanced oil recovery (EOR) telah menyumbang sekitar 333.000 barrel minyak per hari di tahun 2011. Angka ini setara dengan 40 persen dari total produksi nasional, demikian disampaikan oleh Kepala Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BPMIGAS) R. Priyono dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR RI, Kamis (2/2).

“Sampai akhir tahun 2011, kegiatan EOR baik menggunakan water flood maupun steam flood, telah menambah produksi sampai 333 ribu barrel per hari atau setara 40 persen dari produksi nasional,” ujar Priyono. Dia menambahkan bahwa PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) menyumbang peningkatan produksi terbesar, sampai 280 ribu barrel minyak per hari.

Indonesia telah dua kali mengalami puncak produksi, yaitu tahun 1977 ketika produksi minyak mencapai 1,65 juta barel per hari. Produksi sebesar itu dihasilkan dari kegiatan produksi yang dilakukan secara primary recovery. Puncak produksi kedua terjadi tahun 1995 saat produksi minyak kembali pada kisaran 1,6 juta barel per hari. Puncak produksi ini dapat dicapai dari hasil kegiatan OER yang dilakukan oleh Chevron, yaitu injeksi air (waterflood) di salah satu lapangannya berhasil meningkatkan produksi dari 12 ribu barel per hari menjadi 32 ribu barel per hari, serta Injeksi uap (steamflood) di lapangan Duri yang terbukti mampu meningkatkan produksi dari 30 ribu barel per hari menjadi 296 ribu barel per hari.

Dengan kegiatan eksplorasi dan EOR diharapkan terjadi lagi puncak produksi yang ketiga di Indonesia, setidaknya dengan produksi selalu diatas 1 juta barel minyak per hari.

Kegiatan EOR kedepan di Indonesia bisa selain menggunakan injeksi uap, juga direncanakan penggunaan injeksi kimia, dan injeksi gas karbon.

Mining News

 ANALISIS

"Kami Produk Reformasi"

 Indonesia waktu itu hampir kolaps gara-gara Pertamina.

 VIVAnews – Persoalan minyak kerap membelenggu negara kita, Indonesia. Saat harga tinggi, semua berteriak karena beban pemerintah terhadap subsidi sangat tinggi. Itu semua lantaran Indonesia tak lagi menjadi produsen minyak dunia. Indonesia sudah jadi  nett importir dan keluar dari organisasi negara-negara penghasil minyak dunia, OPEC.

Eksplorasi yang jor-joran pada masa lalu juga turut andil dalam kecilnya produksi minyak saat ini. Yang menyedihkan, minyak-minyak yang diproduksi ini habis dibakar, tidak untuk mengembangkan energi terbarukan. Akankah minyak di Indonesia hanya tinggal riwayat yang hanya bisa dilihat di ensiklopedi dan musium?

Kegalauan inilah yang disampaikan Kepala Badan Pelaksana Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) R Priyono kepada sejumlah awak redaksi VIVAnews saat berkunjung ke kantor redaksi. Berikut petikannya:

Bagaimana sejarah BP Migas di Indonesia?
BP Migas ini sebenarnya produk reformasi. Dulu, zaman Pak Soeharto sebagai presiden itu banyak orang yang sudah tidak puas dengan peran Pertamina. Negara waktu itu hampir kolaps gara-gara Pertamina utangnya tiga setengah kali utang negara, pada 1970an. Kolaps itu berat. Bangkrut kalau kita tidak punya minyak. Karena punya minyak saja, jadi bisa teratasi.  Produksi waktu itu 1,6 juta barel per hari dan sekarang produksi kita hanya 900 ribu barel. Pada waktu itu kebutuhan domestik hanya 300 ribu barel, sekarang 1,3 juta barel per hari. Artinya sudah tidak sangat sebanding.

Pada waktu itu, karena minyak sangat diandalkan sampai muncul istilah Pertamina itu negara dalam negara. Pertamina tidak boleh diaudit. Tidak ada satu pun instansi yang boleh mengaudit. Semua langsung Presiden, kontrak pun langsung dengan Presiden. Jadi hebat banget. Saking hebatnya check and balance menjadi tidak ada. Sudah bisa diduga, tidak ada good corporate governance.

Ini reformasi membuat orang ingin semua hal berubah dengan cepat. Dalam bidang migas lahir UU Migas yang esensinya semua harus duduk di tempatnya masing-masing. Kalau misalnya permainan bola, yang menjadi FIFA yang membuat aturan semua secara umum yang digunakan wasit  dan pemain siapa sih? Kemudian, wasitnya siapa? Pemainnya siapa? Pertamina waktu itu menjadi FIFA. Wasit dan pemain menjadi satu. Jadi mana yang benar dan salah sudah tidak tahu lagi.  Dan kita tahu, DPR dulu kan koornya rapi, satu bilang A semua A. Namun, setelah reformasi sudah tidak begitu lagi. UU Migas esensinya memisahkan, peran pemerintah di Pertamina dikembalikan ke pemerintah, peran wasit ya harus ada wasitnya, pemain ya pemain.  Sebagai wasit, maka dibentuklah BP Migas. Ini semua agar Pertamina  sebagai BUMN hanya mencari profit saja.

Banyak yang tanya mengapa di tangan BP Migas kini produksi minyak justru banyak berkurang, sebenarnya bagaimana?Ya tentu saja sudah turun karena hampir 30 tahun dikuras habis. Tadi saya sudah sebutkan produksi minyak Indonesia pernah mencapai 1,6 juta barel, berapa tahun itu dikuras? Tempat yang dikuras itu-itu juga, tidak ada tempat baru lagi. Jadi sekarang istilahnya, dalam bahasa Jawa-nya, itu kita hanya mendapat koretan. Jadi generasi sekarang ini generasi koretan. Susah setengah mati kami menaikkan produksi, kecuali jika ada suatu revolusi kebijakan pemerintah yang lebih keras lagi, jadi bukan pengelolaan sumber daya alam tetapi pengurasan sumber daya alam.

Yang menjadi concern kami, apa pengurasan minyak akan terulang pada sumber energi lain. Saya selalu menyuarakan migas ini menjadi jembatan saja, tidak menjadi sumber tumpuan. Migas ini sumber daya alam yang tidak terbarukan, bahkan habis. Minyak sekarang sudah ketahuan bakal habis. Apakah gas mau seperti minyak? Apakah nanti kemudian cucu kita mengenal minyak bumi hanya di ensiklopedia? Minyak bumi adalah bla bla bla, barangnya di Indonesia sudah tidak ada, tinggal di museum.  Atau kita awet-awet, supaya nanti digunakan anak cucu kita. Atau minyak bumi ini digunakan untuk mengembangkan sumber energi baru, seperti tenaga surya? Saya tidak melihat pemerintah giat mengembangkan risetnya di tenaga surya. Semua sumber minyak bumi saat ini hanya untuk dibakar, saya sedih sebagai orang yang sangat mengerti di bidang energi kok hanya habis dibakar saja, semua buat BBM. Dulu malah minyak tanah yang disubsidi digunakan untuk cuci tangan bila terkena cat, karena saking murahnya.

Mumpung sekarang masih ada, apakah tidak segera dikreasikan sumber daya lain yang terbarukan, yang berkesinambungan. Matahari kan tidak pernah absen setiap pagi terbit, apa tidak ke situ? Kalau terus-terusan tergantung kepada migas nanti kejadian minyak bumi terulang lagi.

Apakah betul Indonesia sudah nett importir minyak bumi?Dari jumlah total kita sudah nett importir. Kebutuhan 1,3 juta barel per hari hanya produksi 900 ribu barel. BBM tetap impor karena kilang dalam negeri cuma bisa memproduksi 800 ribu barel per hari.

Era gas sudah diprediksi 20 tahun yang lalu. Indonesia akan memasuki era gas karena 20 tahun yang lalu, setiap mencari minyak yang ditemukan gas. Tapi gas waktu itu tidak laku, karena subsidi solar dan minyak tanah besar sekali.

BP Migas sebagai wasit, seberapa jauh perlindungan kepentingan nasional, karena kami lihat Pertamina sampai mencari minyak hingga ke Irak dan Venezuela, sedangkan Pertamina banyak tidak jadi operator?Sebenarnya begini, dulu itu punya Pertamina semua. Tetapi pertanyaannya, mengapa dikuasai asing? Yang ngundang mereka siapa? Pertamina juga. Di Blok Mahakam Total masuk. Lalu BP masuk, Exxon masuk. Seperti Cepu, itu lahan Pertamina juga. Tetapi kenapa sewaktu dipegang Pertamina minyaknya gak pernah ketemu? Sampai suatu saat orang Pertamina membocorkan ke Humpuss (perusahaan milik Tommy Soeharto-Red), "di situ kebun binatang loh, kamu berburu di situ saja." Begitu Humpus masuk, senjatanya bagus binatangnya banyak, tapi gak ketembak juga. Dan setelah itu Exxon masuk, mereka ngebor di sumur yang sama dengan sumurnya Tommy, cuma lebih dalam 100 meter. Sejarah mengatakan begitu Exxon masuk minyaknya ketemu. Sejak itu terbukti bahwa Cepu itu kebun binatang, sebelumnya "di situ katanya kebun binatang".

Di mata BP Migas, Pertamina dengan perusahaan migas asing sama?Sama semua. Hanya saja privilege-nya ada di Pertamina. Bagi hasilnya 60:40 di semua blok migas Pertamina, belum cost recovery-nya. Negara rata-rata hanya dapat 35 persen.

Secara umum kontrak bagi hasil itu berapa?Ada yang 90:10 bagi lapangan tua seperti Caltex. Ada yang 80:20, ada juga 70:30. Makin ke timur makin susah, negara makin kecil.

Itu berlaku di dunia migas internasional?Iya, kalau lebih mudah biasanya lebih tinggi bagian pemerintah, tetapi kalau lebih susah, seperti di Malaysia, semakin susah maka bagian pemerintah semakin kecil. Nah, ini yang menghambat investasi migas di Indonesia. Karena kita takut mendapat porsi kecil, padahal sudah susah cari minyak.

Mengenai bagi hasil, mengapa Indonesia mengadopsi sistem ini?Sebenarnya ada dua rezim kontrak, satu royalti and tax, biasanya negara kapitalis di mana pengusaha menguasai lahan. Satu lagi kontrak bagi hasil di mana lahan itu milik negara, cadangan punya negara. Kontraktor hanya tukang pacul saja. Nanti kalau dapat dikasih persenan minyak.

Sebenarnya sejak Pak Ibnu (Ibnu Sutowo, mantan Dirut Pertamina), kontrak bagi hasil itu menyatakan kedaulatan milik negara karena sumber daya alam milik negara, dan kemudian dibayar kembali. Atas prinsip ini, negara dapat mengatur apa saja.

Karena negara bisa mengatur apa saja, dan di Peraturan Pemerintah No.42/2002 tentang BP Migas menyatakan BP Migas boleh mengatur dan membuat aturan sendiri untuk kelancaran operasi dan manfaat bagi negara, akhirnya kami menerapkan local content.  BP Migas adalah instansi pertama yang mencanangkan local content.  Kemarin kami dapat penghargaan yang terbaik, namun karena antarmenteri, menterinya yang dapat.

Investasi asing langsung dari sektor migas ini sangat besar. Hampir Rp150 triliun.  Kalau itu semua bisa dibelanjakan dalam negeri, itu stimulus dan juga pendamping APBN. Kalau dibelanjakan di luar negeri, tak ada gunanya.

Kenapa BP Migas bisa mengatur local content sebegitu besar? Karena cost recovery. Kami bisa katakan, saya tidak akan bayar  kalau kamu tidak nurut aturan yang kami bikin.

Cost recovery itu kan tergantung auditor, karena BP Migas tidak mempunyai orang di setiap perusahaan?Tidak juga, karena proses manajemen itu mulai dari perencanaan hingga pembayaran. Ada empat tahap, BP Migas masuk semua. Waktu perencanaan sudah mulai diskusi, sumurnya berapa, orangnya berapa, nanti kalau ada deviasi berapa. Nanti kalau mau membangun platform, kami benchmark dulu di Malaysia berapa, alokasi anggaran. Dalam pelaksanaan ada lagi, operasi dan pelaksanaan diawasi kembali, deviasi bolehnya berapa. Saat dibayar, dicek lagi, sudah diawasi gak, sudah diaudit belum, baik BP Migas, BPKP, dan BPK. Nanti baru dibayar.

Bagaimana bila biaya cost recovery sangat tinggi?Kami tidak bodoh. BP Migas kan pengawasan dan pengendalian. Kami tidak hanya mengawasi, tapi juga mengendalikan. Kontraktor boleh nagih sejuta, tapi boleh dong kita bayar 15 perak dulu. Saya akui pengeluaran besar, tapi kita bayarnya tak mau segitu. Jadi kami dikendalikan. Setiap tahun cost recovery tak seperti yang diminta kontraktor, tapi 22-29 persen.

Ini legal?Kami tak ngemplang kok, tetapi kami atur dulu supaya rasio penerimaan negara sekitar 25 persen. Cost of money mereka jadi panjang, supaya bagian negaranya diamankan, rata-rata negara dapat 50an persen.

Saya khawatir kalau dilepas semua bayar penuh, belum habis kontraknya minyaknya sudah habis.

Bagaimana dengan kewajiban menggunakan bank dalam negeri sebagai bagian dari devisa ekspor?Kami sudah melakukan sebelum ada peraturan dari Bank Indonesia. Awalnya perusahaan minyak tak mau. Mereka tidak suka, tapi karena tidak dilarang di kontrak dan demi kepentingan nasional, BP Migas harus stand up, mereka harus mau.

Bagaimana ceritanya bisa memaksa?Kejadiannya begini, pada 2009 perusahaan migas tidak diwajibkan menggunakan perbankan nasional. Terjadi krisis ekonomi di Amerika Serikat, Lehman Brothers tumbang, waktu itu sebenarnya kita sudah kena. Saya bicara dengan Pak Agus Martowardojo (saat masih menjadi dirut Bank Mandiri) dan Pak Gatot (Dirut BNI Gatot Suwondo) mereka katakan secara psikologis orang-orang sudah menarik uangnya dari Indonesia. Saya tanya ke perusahaan migas, apakah terimbas dengan krisis ekonomi Amerika Serikat? Mereka jawab tidak, karena duitnya kuat.

Saya tanya ke Pak Agus, ada tidak perusahaan minyak yang menaruh uangnya di bank nasional? Dijawab tidak ada, karena takut dengan sektor perminyakan, risikonya tinggi. Saya lihat memang tidak ada perbankan nasional yang masuk dalam sektor migas. Ini ada gap, di satu sisi ini industri hebat, kok perbankan kita tidak nempel? Saya tanya ke Mas Agus, karena kakak kelas saya, apakah perbankan nasional siap tidak masuk ke sektor migas karena ada satu hal yang tidak beresiko, yaitu transaksinya. Mas Agus tanya, apa bisa memaksa perusahaan migas? Saya bilang tunggu saja tanggal mainnya.

Saya tanya ke perusahaan migas kenapa tidak menggunakan bank nasional? Dijawab karena layanannya rendah. Kami cek, dibanding Citibank memang rendah, di IT dan orang. Saya katakan ke Mas Agus masalahnya, dan dia bilang IT bisa beli, tapi orangnya dari mana? Saya jawab bajak saja orang Citibank dan HSBC, asal saat dibajak gajinya dinaikkan sedikit. Mas Agus tanya, kalau semua sudah ok, bisa tidak saya tarik transaksi ke bank lokal? Saya jawab oke.

Saya datangi seluruh perusahaan migas dan bilang negara saya lagi kacau, ternyata perusahaan migas tidak satu link dengan perbankan nasional. Dijawab karena level of services-nya rendah, saya tanya balik kalau tinggi bagaimana? Mereka langsung mengelak saja dan tidak mau.

Lalu saya kumpulkan undang makan, luncheon talk, di hotel Dharmawangsa, beserta dirut-dirut bank seperti pak Sofyan Basyir (Dirut BRI). Saya omong, ekonomi negara kita sedang sulit, ujungnya saya bilang mulai besok perusahaan migas harus lewat perbankan nasional, kalau tidak saya tidak akan bayar cost recovery. Mereka protes, tidak bisa begitu, mantan dirjen saya, mantan bos saya bilang, tidak bisa begitu pak Pri, dikontrak tidak ada. Saya lama-lama gemes juga, saya bilang, saya di sini tidak minta izin, tapi saya hanya ingin memberitahu dalam waktu dekat saya akan keluarkan aturan harus lewat perbankan nasional. Sanksinya saya tidak bayar cost recovery.

Berapa nilai transaksi industri migas?Mencapai US$6 miliar.  Akibat dari aturan itu apa? Pak Agus langsung menjadi The Best Bankers. Hahaha.. (eh)

 

Minggu, 16 September 2012

Batuan Sedimen

BATUAN SEDIMEN
Batuan sedimen adalah batuan yang terjadi karena pengendapan materi hasil erosi atau pelarutan.Jadi asalnya dari batuan yang sudah ada, baik batuan beku, batuan metamorf yang mengalamipelapukan, terkikis, tersangkut kemudian diendapkan ditempat lain, sehingga mengalami prosessementasi dan litifikasi menjadi batuan sedimen yang keras. Sedimen akan menjadi batuansedimen melalui proses pengerasan atau pembatuan yang melibatkan :
a. Pemampatan(Compaction) 
b. Penyimenan (Cementation)
c. Penghabluran semula (Recrystallization) terutamanya sedimen karbonat)
2.1.1 Pemampatan (compaction)Pemampatan menyebabkan butiran sedimen akan tertekan semasa tertimbus. Susunan butiranakan tersusun semula dengan lebih padat. Jika banyak partikal yang lembut seperti syal, sedimenlebih mudah mengalami pemampatan. Akibat daripada pemampatan, lapisan menjadi lebih nipis,porositi berkurangan, terutama dalam sedimen lumpur terrigenus.Pengurangan porositi dan kehilangan air mencapai 60-80%. Air akan mengalir ke kawasan yangberketelapan tinggi seperti pasir, dan akan memain perana penting dalam pelarutan danpemendapan kimia dalam pasir. Setelah tersusun semula, pemampatan yang terterusanmenyebabkan butiran bersentuhan satu sama lain. Tempat sentuhan mengalami tekanan yangtinggi dan perubahan fizikal berlaku, seperti proses larutan tekanan (pressure solution). Silikayang terlarut akan masuk dalam rongga antara butiran dan boleh membentuk simen.
2.1.2 Penyimenan (cementation)Penyimenan merupakan proses dimana mineral baru yang berasal daripada cairan rongga (porefluids) akan terbentuk/termendap di permukaan butiran atau berlakunya tumbuh-tambah atautumbuh-lampau atau pertumbesaran (overgrowths) mineral yang sedia ada. Jenis simen yangutama ialah kuarza dan kalsit.Simen akan mengikat butiran menyebabkan sedimen menjadi batu. Penyimenan biasanyaberlaku diperingkat pertengahan diagenesis. Jika berlaku diperingkat awal, ia bolehmengurangkan kesan pemampatan, yang mana simen yang keras boleh menahan tekanan.Simen kuarza berasal daripada air liang yang tepu dengan silika, iaitu hasil daripada pelarutanorganisma bersilika, larutan tekanan kuarza, diagenesis kimia mineral liat dan lain-lain. Simenkalsit boleh terbentuk semasa sedimen terendap, iaitu di kawasan sekitaran karbonat.
2.1.3 Penghabluran Semula (recrystallization) Penghabluran semula ialah proses perubahan saiz dan/atau perubahan bentuk, tanpa adanyaperubahan kimia atau mineralogi. Biasanya saiz akan bertambah, tetapi pengecilan saiz bolehberlaku. Penghabluran semula penting dalam batu kapur, yang mana saiz kalsit menjadibertambah besar, tekstur serta strukturnya mungkin musnah.
2.2 JENIS BATUAN SEDIMEN secara umumnya, sedimen atau batuan sedimen terbentuk dengan dua cara, yaitu :1) terbentuk dalam lembangan pengendapan atau dengan kata lain ianya tidak mengalami prosespengangkutan. Sedimen sebegini dikenali sebagai sedimen autochthonous. Antara sedimen yangtermasuk dalam kumpulan ini ialah evaporit, batu kapur, laterit.

Batuan Beku

BATUAN BEKU

Magma dapat mendingin dan membeku di bawah atau di atas permukaan bumi. Bila membeku di bawah permukaan bumi, terbentuklah batuan yang dinamakan batuan beku dalam atau disebut juga batuan beku intrusive (sering juga dikatakan sebagai batuan beku plutonik). Sedangkan, bila magma dapat mencapai permukaan bumi kemudian membeku, terbentuklah batuan beku luar atau batuan beku ekstrusif.

BATUAN BEKU DALAM

Magma yang membeku di bawah permukaan bumi, pendinginannya sangat lambat (dapat mencapai jutaan tahun), memungkinkan tumbuhnya kristal-kristal yang besar dan sempurna bentuknya, menjadi tubuh batuan beku intrusive. Tubuh batuan beku dalam mempunyai bentuk dan ukuran yang beragam, tergantung pada kondisi magma dan batuan di sekitarnya. Magma dapat menyusup pada batuan di sekitarnya atau menerobos melalui rekahan-rekahan pada batuan di sekelilingnya.

Bentuk-bentuk batuan beku yang memotong struktur batuan di sekitarnya disebut diskordan, termasuk di dalamnya adalah batholit, stok, dyke, dan jenjang volkanik.
* Batholit, merupakan tubuh batuan beku dalam yang paling besar dimensinya. Bentuknya tidak beraturan, memotong lapisan-lapisan batuan yang diterobosnya. Kebanyakan batolit merupakan kumpulan massa dari sejumlah tubuh-tubuh intrusi yang berkomposisi agak berbeda. Perbedaan ini mencerminkan bervariasinya magma pembentuk batholit. Beberapa batholit mencapai lebih dari 1000 km panjangnya dan 250 km lebarnya. Dari penelitian geofisika dan penelitian singkapan di lapangan didapatkan bahwa tebal batholit antara 20-30 km. Batholite tidak terbentuk oleh magma yang menyusup dalam rekahan, karena tidak ada rekahan yang sebesar dimensi batolit. Karena besarnya, batholit dapat mendorong batuan yang di1atasnya. Meskipun batuan yang diterobos dapat tertekan ke atas oleh magma yang bergerak ke atas secara perlahan, tentunya ada proses lain yang bekerja. Magma yang naik melepaskan fragmen-fragmen batuan yang menutupinya. Proses ini dinamakan stopping. Blok-blok hasil stopping lebih padat dibandingkna magma yang naik, sehingga mengendap.
* Stock, seperti batolit, bentuknya tidak beraturan dan dimensinya lebih kecil dibandingkan dengan batholit, tidak lebih dari 10 km. Stock merupakan penyerta suatu tubuh batholit atau bagian atas batholit.

* Dyke, disebut juga gang, merupakan salah satu badan intrusi yang dibandingkan dengan batholit, berdimensi kecil. Bentuknya tabular, sebagai lembaran yang kedua sisinya sejajar, memotong struktur (perlapisan) batuan yang diterobosnya.

* Jenjang Volkanik, adalah pipa gunung api di bawah kawah yang mengalirkan magma ke kepundan. Kemudaia setelah batuan yang menutupi di sekitarnya tererosi, maka batuan beku yang bentuknya kurang lebih silindris dan menonjol dari topografi disekitarnya.

Bentuk-bentuk yang sejajar dengan struktur batuan di sekitarnya disebut konkordan diantaranya adalah sill, lakolit dan lopolit.

* Sill, adalah intrusi batuan beku yang konkordan atau sejajar terhadap perlapisan batuan yang diterobosnya. Berbentuk tabular dan sisi-sisinya sejajar.

* Lakolit, sejenis dengan sill. Yang membedakan adalah bentuk bagian atasnya, batuan yang diterobosnya melengkung atau cembung ke atas, membentuk kubah landai. Sedangkan, bagian bawahnya mirip dengan Sill. Akibat proses-proses geologi, baik oleh gaya endogen, maupun gaya eksogen, batuan beku dapt tersingka di permukaan.

* Lopolit, bentuknya mirip dengan lakolit hanya saja bagian atas dan bawahnya cekung ke atas.

Batuan beku dalam selain mempunyai berbagai bentuk tubuh intrusi, juga terdapat jenis batuan berbeda, berdasarkan pada komposisi mineral pembentuknya. Batuan-batuan beku luar secara tekstur digolongkan ke dalam kelompok batuan beku fanerik.

BATUAN BEKU LUAR

Magma yang mencapai permukaan bumi, keluar melalui rekahan atau lubang kepundan gunung api sebagai erupsi, mendingin dengan cepat dan membeku menjadi batuan ekstrusif. Keluarnya magma di permukaan bumi melalui rekahan disebut sebagai fissure eruption. Pada umumnya magma basaltis yang viskositasnya rendah dapat mengalir di sekitar rekahannya, menjadi hamparan lava basalt yang disebut plateau basalt. Erupsi yang keluar melalui lubang kepundan gunung api dinamakan erupsi sentral.
Apabila magma membeku di bawah permukaan air terbentuklah lava bantal (pillow lava), dinamakan demikian karena pembentukannya di bawah tekanan air.

Dalam klasifikasi batuan beku batuan beku luar terklasifikasi ke dalam kelompok batuan beku afanitik.

KLASIFIKASI BATUAN BEKU

Pengelompokan atau klasifikasi batuan beku secara sederhana didasarkan atas tekstur dan komposisi mineralnya. Keragaman tekstur batuan beku diakibatkan oleh sejarah pendinginan magma, sedangkan komposisi mineral bergantung pada kandungan unsure kimia magma induk dan lingkungan krsitalisasinya.

Tekstur Batuan Beku

Beberapa tekstur batuan beku yang umum adalah:

1. Gelas (Glassy), tidak berbutir atau tidak memiliki Kristal (amorf)

2. Afanitik (fine grained texture), bebrutir sangat halus à hanya dapat dilihat dengan mikroskop

3. Fanerik (coarse grained texture), berbutir cukup besar sehingga komponen mineral pembentuknya dapat dibedakan secara megaskopis.

4. Porfiritik, merupakan tekstur yang khusus di mana terdapat campuran antara butiran-butian kasar di dalam massa dengan butiran-butiran yang lebih halus. Butiran besar yang bentuknya relative sempurna disebut Fenokrist sedangkan butiran halus di sekitar fenokrist disebut massadasar.